Pemborong Bangunan

[et_pb_section bb_built=”1″][et_pb_row][et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.0.101″ background_layout=”light”]

Beda Kontraktor dan Pemborong bangunan

Jasa kontraktor dan pemborong bangunan sama-sama bisa dimanfaatkan untuk merenovasi atau membangun rumah. Keduanya pun bisa sangat berpengalaman dan andal dalam menyediakan jasa bagi proses pengerjaan rumah. Namun, apakah yang menjadi perbedaannya? Mari menelisik lebih jelas.

Pada umumnya, jasa kontraktor bangunan mensggunakan sistem pembayaran termin atau bertahap. Sementara itu, jasa pemborong bangunan mengunakan dua sistem pembayaran, yakni harian dan borongan.

Sistem pembayaran termin bisa ditetapkan langsung oleh kontraktor atau disesuaikan dengan pemilik proyek. Bergantung pada  kesepakatan yang disetujui. Bisa sebanyak dua tahap atau lebih, dengan persentasi tertentu. Misal, 25 persen per 4 tahap, atau dua tahap dengan besaran 60 dan 40 persen.

Untuk pembiayaan yang ditetapkan pemborong, sistem harian berarti hanya membayar upah pekerja per hari. Dengan kata lain, Anda perlu menyiapkan bahan dan keperluan material sendiri sesuai yang telah disepakati bersama pemborong bangunan tsb.

Penetapan upah tersebut tergantung kesepakatan dengan pemborong, sesuai nominal standar. Misal upah tukang di Jakarta saat ini bisa mencapai Rp175 ribu per hari. Mengenai waktu pembayarannya, pemborong punya ketentuan sendiri yang umumnya dibayarkan tiap seminggu sekali.

Sementara sistem borongan, artinya pembiayaan dibayar penuh di muka. Ini bisa berupa borongan penuh untuk upah pekerja dan bahan bangunan, atau hanya upah pekerjanya saja.

Tentu, sistem pembayaran borongan memperlihatkan untung rugi. Keuntungannya, Selain tak perlu repot ambil pusing alias tinggal menyampaikan keinginan soal bangunan rumah kepada pemborong bangunan tsb, Anda yang memiliki budget minim bisa lebih mengeksplorasi kesesuaian harga.

Terlebih lagi, Anda yang mendadak ingin ganti rancangan desain rumah, bila hanya mengupah tukang, tidak akan terhambat masalah pendanaan.

Secara menyeluruh, Anda bisa mengestimasi besaran biaya hingga akhir, sesuai budget yang Anda siapkan. Pun dapat memperkirakan lamanya proses pengerjaan bangunan, yang biasanya lebih cepat.

Sayang, kesesuaian seperti itu bersyarat.  Selain harus mengecek rutin pekerjaan tukang, Anda juga perlu menyurvei sendiri segala kebutuhan agar tidak terjadi kecurangan.

Pembeda lainnya yang paling kentara adalah masalah perizinan. Biasanya, pemborong bangunan hanya mengandalkan kesepakatan lisan dengan pemakai jasanya alias tidak memiliki hitam di atas putih. Penyedia jasa ini juga tidak memiliki izin usaha resmi  ataupun berbadan hukum.

Beda halnya dengan kontraktor. Selain memiliki sertifikasi atau perizinan resmi alias berbadan hukum, jasa kontraktor seperti di http://putrajaya1.net juga mencantumkan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Fungsi RAB dan SPK tak lain untuk memperinci kejelasan pekerjaan, demi mengikat hubungan kerja antara pelanggan dan penyedia jasa.

Alhasil, dampaknya bisa terasa. Andaikan terjadi kesalahpahaman dan perselisihan, apalagi kecurangan dan penipuan, Anda bisa merujuk pada SPK jika bekerja sama dengan kontraktor. Sementara bagi pengguna pemborong bangunan, akan sulit memperkarakan masalah hingga ke ranah hukum.

 

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Perbaikan Rumah

[et_pb_section bb_built=”1″][et_pb_row][et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.0.101″ background_layout=”light”]

Tip Perbaikan Rumah agar Atap Bebas Bocor

Atap yang bocor kerap jadi masalah berkelanjutan bagi sebagian besar penghuni rumah. Khususnya ketika musim hujan menyambangi. Jangankan hujan besar, hujan kecil pun bisa jadi masalah. Terlebih lagi saat ini perkiraan cuaca tak menentu, sehingga kebocoran pasti merepotkan.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan atap bocor. Mulai dari ditemukannya genting berjarak, kebolongan, sampai hal-hal yang berhubungan dengan kesalahan teknis pembangunan, terutama di bagian atap rumah.

Untuk itu, perbaikan rumah guna memastikan atap Anda bebas bocor manjadi sangat penting. Selain mempercantik tampilan dan mengoptimalkan fungsi atap, solusi merenovasi juga mengurangi risiko Anda terpapar stres akibat bocor. Apa saja yang perlu Anda ketahui? Berikut tip-tipnya.

Kenali Kemiringan Atap dalam Perbaikan Rumah

Kemiringan atap yang tepat memiliki kemampuan menghalau air hujan dibarengi hembusan angin kencang. Alhasil, kemungkinan dinding rembes dan bocor semakin kecil.

Untuk itu, coba pastikan kemiringan atap tak terlalu landai atau sekitar 25 sampai 40 derajat.

Kemiringan atap yang melebihi 40 derajat berkemungkinan membuat genting merosot. Jika desain atap rumah Anda memerlukan kecuraman lebih dari 40 derajat, maka solusi lain perlu diambil. Misal, dengan memaku genting, atau menggunakan atap tertentu macam atap sirap agar tak mudah jatuh.

Manfaatkan Pelapis Atap

Perbaikan rumah dengan menggunakan pelapis atap. Ini bisa jadi solusi mengalirkan air yang masuk lewat celah atap ke arah talang. Bila ada genting yang pecah, Anda bisa mencoba memanfaatkan fungsi pelapis atap yang terbuat dari alumunium foil atau plastik dengan meletakkannya di bawah genting.

Perbaikan Rumah, Perhatikan Kondisi Rangka Atap

Untuk memastikan rangka atap selalu dalam kondisi prima, tak ada cara terbaik yang bisa Anda lakukan selain mengecek rutin rangka atap. Ini sangat penting sebagai langkah awal pencegahan dini kebocoran. Anda bisa mulai dengan mengecek rutin bagian plafonnya.

Perbaikan rumah, perhatikan juga apakah ada kayu yang mulai lapuk agar bisa segera diganti dengan yang baru. Sebab, kayu lapuk memudahkan genting bocor. Terlebih lagi rangka atap rumah yang rusak bisa membahayakan keselamatan pemiliknya bila sampai terjatuh dan menimpa.  Terutama jika hujan mengguyur terus-terusan.

Cek Rutin Bubungan Atap

Lakukan pengecekan rutin bubungan atap khususnya di musim hujan. Pastikan pembuatannya tidak terlalu tinggi untuk menghindari keretakan. Sebab, bubungan atap sangat rentan. Sedikit saja retak meski hanya 1 cm, bisa jadi sumber kebocoran. Untuk itu, segera tambal dan perbaiki menggunakan bahan pelapis kedap air  seperti yang bisa didapatkan di http://putrajaya1.net.

Bahan terbaik bubungan atap untuk perbaikan rumah memiliki dua komponen. Yakni komponen berbasis semen, filler dan aditif; serta berbasis akrilik. Kedua komponen tersebut berfungsi efektif saat digunakan pada permukaan yang kerap terendam air. Apabila ada keretakan, Anda tinggal menggantinya dengan yang baru.

Gunakan Talang

Pastikan talang atap yang Anda gunakan minimal sambungan, serta memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai dengan jumlah dan debit air. Bersihkan juga sampah yang menghambat saluran air secara rutin. Ini memperkecil kebocoran dan kerusapan atap.

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Copyright © 2025 Toko Bangunan | Putra Jaya | 0815 1928 8718